Tenang,
jangan horor dengan judulnya, saya anak jurusan kebidanan, dan jurusan kebidanan di kampus manapun gak ada mata
kuliah Ke-PSK-an dan dengan dosen seorang psk.
*tapi
kog dari judul postingan, dosennya psk? mata kuliah apa yang dosennya psk ? Emang
gak ada dosen lain apa? Emang kampusmu kekurangan dosen ya?, atau hanya ingin
membuat judul yang berbumbui kebohongan untuk meng-ekstrim-kan postingan?*
Wait…wait..
negative bgt pikirannya….Judul itu ada maknanya ya, mari saya ceritakan
kronologisnya.
Suatu
hari, saya masuk kuliah dgn jadwal cuma satu mata kuliah doang -->makul ISBD (Ilmu Sosial dan Budaya Dasar).
Ya,
pagi hingga menjelang siang, mahasiswi menunggu dan menunggu sang dosen.
Katanya dosen kali ini bukan sekedar dosen biasa, kita didatengi seorang psk.
Ok, kami menunggunya, dan akhirnya dia datang, pintu terbuka, berbaur pancaran
sinar matahari, dan
wuuuuiiiiissshhhhh….
Citcuiit..citcuuiit….
Seorang wanita…
WOW… seeeeorang wanita yang
‘Biasa Saja’
–menurut saya-
*biasa
saja,
halah, mesti penulis iri sama kecantikannya*
-.-
Psk nya sudah berusia lanjut keleeeees, yah seusia ibumu, seusia ibu ku,
wajahnya kayak ya ibu-ibu secara umum. Kayaknya malah cantikan gw klo dah jadi
ibu2 *ups.
Perkenalan,
panggil saja dia Bu Mawar –biar kayak di tipi2-. Anggap saja nama panjangnya
Mawar Melati Semuanya Indah.
Part
1 : Bu Mawar menceritakan kronologis dia menjadi seorang psk.
Saya hidup berumah tangga dgn suami
dan dikaruniai 3 orang anak. Suatu hari, suami saya pergi, tanpa alasan yang
jelas, entah kemana dan tak kembali. Sudah 6 bulan, tanpa kabar, tanpa nafkah, saya
bingung mau makan apa saya dan 3 anak saya. *bu mawar masih kalah tangguh
sama istrinya bang thoyib, 3 kali
puasa, 3 kali lebaran masih kuat aja*.
Saya hanya ibu rumah tangga, tak memiliki ketrampilan, dan tak
memiliki pendidikan. Akhirnya, saya putuskan untuk merantau mencari pekerjaan
di luar kota, saat itu saya tak tau arah hendak kemana. Saya naik kereta, tapi
saya tak tau hendak turun di stasiun mana. Salah satu stasiun di jogja adalah
tempat yang akhirnya saya pilih. Saya bingung dan saya terduduk di sebuah kursi
di stasiun tersebut, tiba2 seorang tukang becak mendatangi saya dan bertanya,
“hendak
kemana bu ?, mari saya antarkan”,
dan
saya menjawab, “gak tau mau kemana pak, saya mau cari pekerjaan tapi gak tau
mau kemana, wong saya gak punya
ketrampilan atw pendidikan, saya cuma lulusan sd”.
Tukang
becak menimpali “saya tau ada lowongan pekerjaan buat ibu, mau saya antarkan bu
?”.
Dan diantarkanlah saya ke suatu lokalisasi. Dan ya, saya bingung,
otak saya sudah mentok. Dan akhirnya saya bekerja di situ selama kurang lebih 7
tahun, dan 3 tahun terakhir saya positif terkena hiv aids.
*cerita yg lainnya
blablablabla…..*-sensored-
Part
2 : sesi Tanya jawab
1. Rata2 Berapa pendapatannya :
sekitar 5-6 jt lebih sedikit lah dalam sebulan *ngalahke gajine pak ku ig*
2. Apa yang membuat anda kuat hingga sekarang menjadi psk :
demi anak-anak saya, saya
akan berjuang dan rela melakukan apa saja, siapa yang akan menghidupi anak2
saya kalau bukan saya, bapak nya anak2, entah kemana, laki-laki yang tak
bertanggungjawab. Saya ingin anak2 saya berkecukupan dan berpendidikan, dan
cukup saya saja yang merasakan hal seperti ini.
3. Apakah keluarga dan anak2 anda tau anda bekerja sebagai psk di sini ? :
keluarga dan anak2 saya di
kampoeng tidak tau kalau saya bekerja sebagai psk, mereka tau nya saya bekerja
sebagai pedagang
4. Lantas, bagaimana kalau anak2 ibu tau :
kalau udah keatauan nantinya, ya mau gimana lagi, setidaknya ya,
saya menjelaskan, saya seperti ini karena demi anak2, bagaimana pengorbanan
saya untuk mereka.
5. Dengan pendapatan segitu, bukankah itu lumayan untuk dpt membuka usaha sendiri dan keluar dari dunia lokalisasi, atw mungkin bisa meminjam modal di kopersai dll :
ya, saya susah nabung dong ya,
kan saya menghidupi 3 anak, belum lagi klo usaha kan gak cuma modal uang tapi
juga perlu cari lokasi usaha yg strategis dan skill.
6. Dari kalangan manakah pelanggan2 anda :
dari anak usia remaja hingga kakek2, dari tukang becak mpe berduit,
orang perantauan dari papua mpe orang asli sini. Ya mereka2 itu laki2 yang
hidung belang.
7. Ciri-cirinya laki2 hidung belang itu gimana ya buk ?:
*-.- ada tulisannya di jidat mereka atw kalau enggak biasanya mereka paka cocard 'saya laki-laki hidung belang'* -ini pertanyaan bloon-
ya gak ada ciri-cirinya, ya
mereka yang laki2 yang gak baik gitu, kan kadang kerasa dan keliatan klo dah
kenal orang yang suka neko2 sama yang bener2 baik *ambigu*
8. Kesibukan sekarang :
saya sekarang bekerja di
lokalisasi hanya setengah hari, setengah harinya saya di salah satu rumah sakit
untuk menjadi penyemangat hidup bagi kawan2 yg sama2 terkena hiv aids, jadi di
lokalisasi saya gak seaktif dulu
9. Tujuan hidup anda untuk dunia akhrat apa bu :
tujuan hidup saya 1, untuk
anak2 saya. saya bisa bertahan hidup
hingga sekarang dgn keadaan seperti ini karena anak2 saya
*padahal maksudnya, tak maukah tuk berhenti dan bertobat?*
Dan pertanyaaaaan yg masih buuuuuunyyaakkk… lagi……..
Dan pertanyaaaaan yg masih buuuuuunyyaakkk… lagi……..
Hikmah,
:
*helllooowww, wth bgt, kayak gini emang ada hikmahanya* -cerewet, bijaksana dikit dunk-
*helllooowww, wth bgt, kayak gini emang ada hikmahanya* -cerewet, bijaksana dikit dunk-
saya ambil 3 hikmah :
1. Alasan awal bu mawar menjadi psk karena ditinggal suami, entah kemana, suami meninggalkan tanggungjawabnya dan hal ini terjadi bisa karena SUAMI YANG TIDAK BAIK. Dalam kasus lain, kehancuran seperti ini disebabkan karena ISTRI YANG TIDAK BAIK atw, suami istri yang sama2 TIDAK BAIK,
Hikmah :
Perempuan-perempuan yang keji untuk laki2 yang keji, dan laki-laki
yang keji untuk perempuan yang keji pula, sedangkan perempuan2 yang baik untuk
laki2 yang baik, dan laki2 yang baik utuk perempuan2 yg baik pula. Mereka itu
bersih dari apa yang dituduhkan orang, mereka memperolah ampunan dan rejeki
yang mulai (Q.S an-nur : 26)
-mohon saran tambahan tafsiran ayat secara lengkap-
Ingin mendapatkan suami yang seperti apa, lihatlah dirimu…!
Ingin mendapatkan istri yang seperti apa, lihatlah dirimu…!
Perbaiki diri agar mendapat yang baik…!
-bukan-bukan, bukan berarti semua perbaikan diri atau niat yang
baik yg diri kita lakukan diniatkan hanya buat dapet pasangan yg baik, tapi
percayalah, bukankah mencintai dan berumah tangga itu karena Alloh. Jika cinta
yang pertama dan yang paling utama kepada Alloh, lakukan segala yang baik
karena Alloh, niscaya Alloh akan memberikan yang terbaik untuk hidupmu, bukan
hanya pasangan hidup tapi semua segi kehidupanmu.-
*loh, buktinya banyak juga tu, saya liet wanita baik-baik,dapet
suami gak baik, atw laki2 baik dpt istri gak baik*
-ini pertanyaan yg sulit, ilmu saya juga pendek, mohon sarannya-
Tapi Selama saya menanyakan pertanyaan ini pd beberapa orang, saya
menangkap 2 pendapat :
- a. Siapa yang Maha Mengetahui segalanya, Alloh, ya kan kita manusia, melihat luarnya emang baik, habluminannasnya baik, tapi kan kita gak tau dalamnya, ibadahnya, niatnya. Ya mungkin dari pandangan manusia dia baik, tapi kan kita gak tau seluk beluknya sampai dalem2. Atau yang dilihat manusia ‘kayaknya’ gak baik, ternyata dia baik. Mungkin dimata manusia takaran pasangan suami istri itu gak seimbang, kan kita manusia lemah yg sok tau. Tapi bagi Alloh, itu yang paling pas.
–jangan berarti
gampang su’udzon ya, klo kita liet wanita ‘yang kayaknya’ baik dpt suami ‘yang
kayaknya’ gak baik, atw sebaliknya, bukan berarti wanita/laki2 itu baik cuma
luarnya aja, dalemnya enggak. Intinya jgn su’udzon dan jangan jadi manusia yg
sok tau *ah bahasanya ribet, susah dimengerti*
intinyakembali lagi, hikmahnya, berarti kita harus senantiasa memperbaiki
amalan kita lillahi ta’ala, insyaalloh luar dan dalamnya kita baik, baik
habluminalloh, maupun minannass, agar Alloh juga memberikan yang terbaik pula,
Alloh Maha Mengetahui kog takaran yang paling pas-
- b. Kalau wanita baik dpt suami gak baik, atw sebaliknya. Mungkin dikarenakan itulah cobaan baginya, jalan takdirnya, maka ia harus senantiasa ikhlas, bersabar, berusaha dan berdoa. Surga itu sulit untuk didapatkan, maka setiap umat manusai pasti mendapatkan cobaan. Dan cobaan bagi setiap manusia pasti berbeda-beda satu sama lain. Hidup manusia itu gak mungkin selalu lancar-lancar saja. Hanya orang yang bersabar dan bersyukurlah yang mampu merasakan kelancaran dan kebahagiaan hidup walau cobaan menghadang.
*trus harus
bersabar gitu mpe mati kalau akhirnya dpt ‘pasangan yg gak baik’, Omg, gak
banget, gw bisa kena skizofrenia dunk*
Loh, kan
tulisannya ‘hendaklah senantiasa ikhlas, bersabar, berusaha, dan berdoa’, itu
bisa merubah nya kelees…. Tulisannya kan gak cuma sabar doang...!
Lagian kata
‘gak baik’ itu kan relative maknanya, klo yg dimaksud pasangan yg gak baik
dari segi fisik, ya, saya gak tau ya. Tapi bahagia itu dari hati kog <3
tambahan satu lagi, hendaknya kita senantiasa bersyukur
*klo ternyata
akhirnya takdir jodoh yang kudapat gak baik dari segi sikap dan agama gimana?*
‘hendaklah senantiasa
ikhlas, bersabar, berusaha, dan berdoa’.
Anda tidak
bersemangat dan yakin akan usaha anda ?
Anda tidak
yakin dengan doa anda ?
Anda tidak
yakin dengan Robb anda ?
Apa sich yang
gak mungkin, kalau Alloh berkehendak, apalagi hanya merubah sifat orang,
bukankah Alloh bersama perasangka hambanya?
*itu kedua pendapat yg saya
tangkap*
Untuk yang sudah berumah tangga, saya tidak akan berkicau banyak
pendapat saya tentang hikmah pertama ini, saya kurang tau ya, yakan, penulis
masih single. Buat yang belum berumahtangga alias yg sedang berpisah menunggu
dipertemukannya dgn kekasih yg entah dimana, memang kelak kita gak bisa lari
dari takdir, kita gak tau jodoh kita ntar gimana, kadang2 kita juga bingung
binti khawatir besuk kedepannya gimana ya… blablabla…
Jodoh
itu takdir dan takdir itu rahasia, nah karena ‘takdir sifatnya rahasia’ itu,
maka sebelum takdir terungkap kita harus senantiasa ‘berusaha sebaik mungkin
tanpa batas dan senantiasa berdoa serta bertawakkal’.
Kalau
takdir sifatnya gak rahasia kapan manusia hendak berdoa dan meminta, kapan
manusia hendak bertawakkal.
*trus
doa biar dpt jodoh yg sholeh/sholehah gimana*
Kalau
saya ya, karena saya cewek, “robbii hablii jauzi minassholikhin"-bukan
berarti berharap suaminya harus dari kalangan orang yg bernama sholikhin ya,
tapi maksudnya agar mendapat ‘suami yang
sholeh’, ya selebihnya saya doa pake bahasa sendiri,
-penulis bloon inside, maaf klo ilmunya
cethek-
-sedikit
curcol, saat bu mawar bercerita ttg suaminya, saya langsung berdoa dgn suara yg
lumayan di dengar untuk satu kelas “Robbii hablii zaujii minassholikhin”, dan
salah satu temen saya bilang, “-.- biasa aja keless, gak usah takut am, makanya
besuk klo nyari suami itu di masjid”-
*-.-
Maksud nyari suami di masjid bisa ditafsirkan sendiri-sendiri*
2. Bu Mawar said : saya ibu rumah tangga, yang gak punya ketrampilan, gak punya pendidikan, dan Cuma lulusan sd
Hikmah :
Jadi wanita itu harus berilmu, berpendidikan atau setidaknya
memiliki ketrampilan, *Helllow buat apa*
Ya buat bisa
kerjalah…!
*ih, penulis
mulai persamaan gender nich, jadi, mendukung wanita kerja nich, dukung wanita
karier gituch*
Tidak begitu, bayangkan,
kalau seorang istri tidak bekerja, tak memiliki ilmu, atw pendidikan atw
ketrampilan, trus punya anak, trus tiba2 ditinggal mati suami, trus anaknya mau
dipakani opo, mau dipakani abu gunung kelud po…???
Wanita harus
berilmu, berpendidikan dan memiliki ketrampilan. Untuk apa, jelas untuk
mendidik anak. Kemudian ,untuk mampu bekerja, saya sama sekali tidak mendukung “Wanita
Karier”, dan saya tidak mengatakan
“wanita harus bekerja”, tapi saya mengatakan “wanita harus mampu bekerja”.
Boleh kalian
para suami melarang istri untuk tidak bekerja, tapi setidaknya berilah istri
kalian ilmu atw ketrampilan dalam bekerja, sehingga jika kalian para suami
misalnya, tiba2 meninggal dalam peperangan atw apalah, Istri bisa bekerja
sehingga mampu menghidupi anak2. Plus-plus kasih latihan mental dan agama yg
kuat menghadapi zaman yang semakin gila ini.
-hehe,,, ini
sich pendapat saya-
Jika
kejadiannya seperti Ibu Mawar yang kepenthok anak, kepenthok ekonomi, kepenthok pendidikan, kepenthok iman dan
agama yang gak kuat, kepenthok dukungan sekitar, kepenthok zaman --> end sudah, lebih baik kepenthok telek menthok.
3. Bu mawar said : Karena anak, saya bekerja seperti ini.
Hikmah :
Seorang ibu itu memang luar biasa, siapa yg mampu manandingi kasih
sayang nya pada anak, siapa yang mampu menandingi cinta kasihnya.
Tapi perlu diingat, Bukankah Hidup itu untuk akhirat, dan bukankah
anak itu untuk investasi akhirat.
Apapun yang terjadi dan atas nama
siapun itu, janganlah melakukan hal yang diharamkan Alloh.
Jika memang
mencintai anak, cinta yang seperti apakah yg dimaksud, cinta berkecukupan dr
segi duniawai, lantas bagaimana dgn akhirat anak2, lantas bagaimana dgn
kabahagiaan batin mereka.
Ingin anaknya
lebih baik?? bukankah buah tak jauh dari pohonnya.,
Jika dilihat
dari sabab musababnya dr kisah bu mawar. Bu mawar menghidupi anak dr pekerjaan
haram, anak2 bu mawar, tak tau apa2 dan makan
dr uang haram, dan mengalir sudah dalam darah
anak2nya. Siapa yg dzolim disini? bu mawar sajakah???
Tidaaaaaaaak,
Bu mawar terpaksa bekerja seperti itu karena suami yang tak bertanggung jawab, kalau
begini, siapakah yang juga berperan dalam kedzoliman ini???
Betapa
pentingnya menjadi seorang ayah dan ibu yang baik, baik untuk dunia dan akhirat,
agar benar2 mebuahkan anak untuk investasi akhirat, investasi akhirat untuk
kedua orang tuanya, dan untuk diri anak itu sendiri.
“Robbii hablii minassholikhin”
“Robbii hablii min ladunka dzurriyatan thoyyibah”
“Robbii hablii min ladunka dzurriyatan thoyyibah”
^^ sekian tulisan
saya, sedikit hikmah yang saya bagi, mohon sarannya!
-senantiasa doaku untukku dan untuk
mu wahai sang imamku kelak yg masih tersibak takdir-
